Piala Uber VII tahun 1975
Piala Uber 1975 adalah edisi ketujuh Piala Uber, kompetisi tim bulu tangkis perempuan atau The World Women’s Team Championships. Turnamen berlangsung di musim bulutangkis 1975. Pertandingan babak final diselenggarakan di Istora Senayan - Jakarta, Indonesia, pada tangga 18 Mei 1975. Gegap gempitanya supporter Indonesia sudah pasti menjadi atraksi tersendiri. Pertandingan ini disiarkan langsung oleh TVRI.
Juara Piala Uber 1975
the Republic of Indonesia
Pertandingan Babak Final
Pertandingan game pertama
Pemain spesialis ganda Indonesia yang harus bermain rangkap di tunggal Theresia Widiastuti 21 tahun, membuka pertandingan malam itu. Tapi lawan yang dihadapinya adalah langganan juara All England, Hiroe Yuki. Tuti tidak berkutik dan kalah cukup mudah 7-11, 1-11. Skor : Indonesia - Jepang 0 - 1.
Pertandingan game kedua
Tunggal kedua Indonesia Tati Sumirah 22 tahun, bermain cepat dan keras menghadapi tunggal ketiga Jepang Atsuko Tokuda 19 tahun. Atsuko sama sekali tidak mampu mengembangkan permainannya melawan gedoran Tati Sumirah, udara panas dan berisiknya dukungan penonton di Istana olahraga Senayan. Tati Sumirah menang mudah 11-5,11-2. Skor : Indonesia - Jepang 1 - 1.
Pertandingan game ketiga
Diluar dugaan, tunggal utama Indonesia Utami Dewi 'finalis eksebishi Olimpiade Muenchen 1972' meskipun dengan dukungan penuh penonton, tetapi bermain tidak dalam form terbaiknya. Menyerah cukup mudah oleh tunggal kedua Jepang Noriko Nakayama 5-11, 3-11. Skor : Indonesia - Jepang 1 - 2.
Pertandingan game keempat
Minarni/Regina Masli bermain kesetanan untuk menekuk lawan yang secara teknis selapis diatasnya, Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa. Juara All England itu tumbang, tidak mampu bangkit di set ketiga karena kepanasan 15-6, 6-15, 15-9. Skor : Indonesia - Jepang 2 - 2.
Pertandingan game kelima
Ganda Utama Indonesia Imelda Wiguna/Theresia Widiastuti tidak menemui kesulitan untuk mengalahkan HiroeYuki/Mika Ikeda 15-4, 15-9. Skor : Indonesia - Jepang 3 - 2.
Pertandingan game keenam
Minarni/Regina Masli kembali bermain kesetanan untuk melibas HiroeYuki/Mika Ikeda 15-8, 15-11 dan memastikan piala Uber menetap di Indonesia untuk pertama kalinya. Skor : Indonesia - Jepang 4 - 2.
Pertandingan game ketujuh
Pertandingan game ketujuh
Pertandingan terakhir malam itu adalah pertandingan ulang final All England Imelda Wiguna/Theresia Widiastuti melawan Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa. Pasangan Jepang itu hanya tampil dengan form terbaiknya di set pertama. Di set kedua, mereka tampil buruk, entah karena kelelahan atau merasa pertandingan tidak lagi menentukan. Imelda/Tuti menang 17-14, 15-0. Skor : Indonesia - Jepang 5 - 3.
Rekapitulasi Hasil Pertandingan
(0-1) Theresia Widiastuti - Hiroe Yuki 7-11, 1-11
(1-1) Tati Sumirah - Atsuko Tokuda 11-5,11-2
(1-2) Utami Dewi - Noriko Nakayama 5-11, 3-11
(2-2) Minarni/Regina Masli - Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa 15-6, 6-15, 15-9
(3-2) Imelda Wiguna/Theresia Widiastuti - HiroeYuki/Mika Ikeda 15-4, 15-9.
(4-2) Minarni/Regina Masli - HiroeYuki/Mika Ikeda 15-8, 15-11
(5-2) Imelda W. /Theresia Widiastuti - Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa 17-14,15-0
Kilas balik
Kesuksesan regu bulutangkis putri Indonesia, merebut piala Uber tahun 1975. Mengawali keikut sertaan di piala Uber sejak 1963, kalah di babak pertama "play off", oleh regu Inggris 2-5 (1963) dan oleh regu Jepang 2-5 (1966).
Indonesia baru diperhitungkan secara serius sebagai calon juara ketika legenda Indonesia Minarni 'kemudian menjadi Minarni Sudaryanto' menjadi runner up All England 1968 'kalah di final oleh Eva Twedberg, Swedia' dan berpasangan dengan Retno Kustiyah ditahun yang sama mengalahkan pasangan Jepang Hiroe Yuki/Noriko Nakayama dan menjadi juara All England di ganda putri. Jadi, tahun 1968 itu Indonesia membawa pulang 2 gelar juara, karena Rudy Hartono untuk pertama kalinya menjadi juara All England. Dengan tulang punggung 2 srikandi itu Indonesia mencapai final berturut-turut di tahun 1969 dan 1972. Namun berturut-turut pula kalah oleh tuan rumah Jepang 6-1.
Di tahun 1975 itu secara kua-teknis kemampuan 2 srikandi itu sudah menurun. Retno Kustiyah bahkan sudah mengundurkan diri. Tapi Indonesia mampu 'melahirkan' bintang-bintang baru. Pasangan Theresia Widiastuti/Imelda Wiguna berhasil masuk final All England kalah oleh pasangan Machiko Aizawa/Etsuko Takenaka. Dan tunggal utama Indonesia, Utami Dewi 24 tahun sedang menunjukkan grafik prestasi menanjak. Minarni yang praktis sudah mengundurkan diri dipanggil kembali untuk memperkuat sektor ganda bersama Regina Masli.
Indonesia dilanda euforia dan demam piala Uber, apalagi kejuaraan berlangsung di Jakarta!. Meskipun secara teknis dan di atas kertas Jepang masih lebih unggul, tapi itu tipis sekali. Putri-putri Jepang itu juga harus menghadapi lawan lain yang sama seriusnya yaitu : hawa panas daerah tropis, pengapnya Istora dan tentunya supporter fanatik tuan rumah!
Masuknya Minarni ke dalam tim inti sempat menjadi bahan pertanyaan baik di kalangan bulutangkis maupun masyarakat umum. Pemain asal Pasuruan ini sudah menggantung raket pada tahun 1971 tidak lama setelah dia menikah dengan Sudaryanto. Waktu itu dia masih dalam status sebagai pemain tunggal putri terbaik di Tanah Air dengan antara lain menjadi juara nasional sejak 1959 sampai 1968 tanpa terkalahkan, finalis tunggal dan juara All England 1968 bersama Retno Kustijah. Dia peraih emas tunggal, ganda, dan beregu Asian Games 1962. Tahun 1975 itu dia mampu membuktikan come-backnya ke lapangan bulutangkis setelah absen selama tiga tahun, sampai 1974, bukanlah sekedar nostalgia. Hal itu sebenarnya sudah dibuktikan ketika dengan pasangan legendarisnya, Retno Kustijah, Minarni menjadi juara ganda dalam kejurnas di Semarang. Kehadiran Minarni sebagai senior, ternyata berperan penting untuk memberikan motivasi kepada adik-adiknya di kejuaraan beregu Piala Uber seperti Taty Sumirah, Theresia Widiastuty, atau Imelda Wigoena.
Masuknya Minarni ke dalam tim inti sempat menjadi bahan pertanyaan baik di kalangan bulutangkis maupun masyarakat umum. Pemain asal Pasuruan ini sudah menggantung raket pada tahun 1971 tidak lama setelah dia menikah dengan Sudaryanto. Waktu itu dia masih dalam status sebagai pemain tunggal putri terbaik di Tanah Air dengan antara lain menjadi juara nasional sejak 1959 sampai 1968 tanpa terkalahkan, finalis tunggal dan juara All England 1968 bersama Retno Kustijah. Dia peraih emas tunggal, ganda, dan beregu Asian Games 1962. Tahun 1975 itu dia mampu membuktikan come-backnya ke lapangan bulutangkis setelah absen selama tiga tahun, sampai 1974, bukanlah sekedar nostalgia. Hal itu sebenarnya sudah dibuktikan ketika dengan pasangan legendarisnya, Retno Kustijah, Minarni menjadi juara ganda dalam kejurnas di Semarang. Kehadiran Minarni sebagai senior, ternyata berperan penting untuk memberikan motivasi kepada adik-adiknya di kejuaraan beregu Piala Uber seperti Taty Sumirah, Theresia Widiastuty, atau Imelda Wigoena.
'Saya tahu banyak yang ragu akan kemampuan saya, tapi itikad saya murni. Saya melihat para pemain muda yang ada memerlukan semacam dorongan yang hanya dapat dirasakan oleh saya sebagai bekas pemain,' kata Minarni yang bertindak sebagai playing captain, kapten yang turut berlaga.
Perjalanan ke final
Meskipun dengan format yang sama dengan piala Thomas yang mempertandingkan 3 tunggal dan 2 ganda, pertandingan piala Uber tidak menyilang pemain tunggal. Pertandingan hanya dilaksanakan dalam 1 hari dengan 7 partai '3 tunggal dan 2 ganda disilang'.
Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak mengikuti babak kualifikasi, melainkan menunggu juara zone Asia (Malaysia) di babak 'play off'. Srikandi kita dengan dukungan penonton Istora tidak menemui kesulitan menekuk Malaysia 7-0.
Ujian sebenarnya baru tampil di semifinal melawan Inggris. Putri Inggris yang kesulitan bermain di daerah tropis sempat mencuri 2 point melalui Gillian Gilks 'runner up All England 1975, dan tunggal utama Inggris' yang menundukkan Utami Dewi, dan pasangan ganda Margaret Beck/Gillian Gilks 'juara All England 74' yang menang rubber set atas Minarni/Regina Masli. Tapi semua partai sisa dimenangi Indonesia 5-2. Kredit khusus patut diberikan kepada pasangan Theresia Widistuti/Imelda Wiguna 'runner up All England 1975' yang mempersembahkan 2 point kemenangan penting atas Margaret Beck/Gillian Gilks dan Sue Whetnall/Margaret Boxall, semua pertandingan dimenangkan dalam straight set.
Lintasan Babak Final
Sukses mengalahkan Jepang mengantarkan Indonesia menjadi negara ketiga yang berhasil memboyong Piala Uber setelah Amerika Serikat dan Jepang, sekaligus menjadi negara pertama yang dapat menyandingkannya dengan Piala Thomas, lambang supremasi bulutangkis putra. Indonesia dua tahun sebelumnya merebut piala Thomas untuk kelima kalinya pada tahun 1973 dengan mengalahkan Denmark 8-1 di Jakarta.
Dalam final yang disaksikan sekitar 10.000 penonton, Jepang sempat unggul 2-1 dalam tiga partai tunggal yang dimainkan. Pemain pertama Hiroe Yuki, juara All England 1975, mengalahkan Theresia Widiastuty dengan 11-7, 11-7 untuk membuat Jepang unggul 1-0. Andalan tuan rumah, juara nasional Taty Sumirah menjadikan skor imbang 1-1 lewat kemenangan meyakinkan 11-5, 11-2 atas pemain kedua Jepang Atsuko Tokuda. Di parta ketiga harapan diletakkan di pundak Utami Dewi. Sayangnya adik Rudy Hartono ini tidak berdaya dan menyerah dengan mudah, 5-11, 3-11 pada mantan juara All England Noriko Nakayama. Meskipun lebih muda dan bertenaga, dia kalah pengalaman sehingga dipermainkan Noriko yang mengandalkan permainan reli.
Ketinggalan 1-2 Indonesia kemudian menunjukkan keperkasaan karena ternyata mampu merebut empat partai ganda dengan materi silang yang dimainkan sehingga secara keseluruhan menang 5-2. Minarni/Regina Masli menyumbangkan angka pertama lewat kemenangan atas juara tiga kali All England, Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa, 15-6, 6-15, 15-9. Theresia Widiastuty/Imelda Wiguna membuat Indonesia memimpin 3-2 dengan kemenangan atas Hiroe Yuki/Mika Ikeda 15-4, 15-9. Indonesia akhirnya mengakhiri perlawanan Jepang lewat kemenangan Minarni/Regina atas Yuki/Ikeda 15-8, 15-11 seperti disebutkan di atas. Dalam partai yang tidak menentukan lagi, Theresia/Imelda melakukan revans atas kekalahan mereka di All England 1975 dengan mengalahkan Takenaka/Aizawa 17-14, 15-0.
Jepang merupakan juara bertahan, merebut Piala Uber lima kali berturut-turut sejak tahun 1965/1966, setelah mereka menyudahi dominasi Amerika Serikat yang tidak terkalahkan sejak piala itu pertama kali digelar tahun 1956. Kemenangan Indonesia sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat sebelumnya, pada tahun 1974 di Asia Games Teheran, Minarni dan kawan-kawan menundukkan mereka di beregu putri, meski akhirnya kalah dari RRC (Republik Rakyat Cina) di final. RRC sendiri tidak ikut piala Uber karena belum bergabung ke dalam wadah Federasi Bulutangkis Internasional (IBF), sehingga peluang Indonesia amat besar. Apalagi putaran final dilangsungkan di hadapan publik Indonesia.
Keterangan
Jepang (Jepang: 日本 Nippon atau Nihon; nama resmi: 日本国
Nipponkoku atau Nihonkoku, nama harfiah: "Negara Jepang") adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan (Republik Tiongkok).

Indonesia, disebut juga dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI, pengucapan bahasa Indonesia: [nəˈɡara kəsaˈt̪ua̯n reˈpublɪk in.ˈdo.nɛ.sja]); atau hanya Republik Indonesia (RI) adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara.
Sumber tulisan :
Sejarah Bulutangkis Indonesia, PB PBSI
Komentar
Posting Komentar