PIALA UBER XVI TAHUN 1996.
Perebutan piala Uber tahun 1996 merupakan turnamen ke 16 The World Women’s Team Championships, diselenggarakan di Hongkong - Otonomi China. Babak final dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 1996. Pada piala Uber 1996, regu piala Uber Indonesia memang sama sekali tidak diunggulkan untuk berjaya di turnamen ini. Terbukti, baik media lokal atau media luar lebih mengunggulkan China untuk meraih gelar juara di turnamen beregu tersebut. Memang prediksi tersebut tidaklah salah. Sebab, jika dibandingkan peringkat dan kualitas pemain, Indonesia jelas kalah jauh ketimbang China.
Juara Piala Uber 1996
Pertandingan Babak Final
Pertandingan game pertama
Tunggal pertama Indonesia,
Susi Susanti menjadi pembuka jalan bagi teman-temannya dengan meraih kemenangan atas
Ye Zhaoying tunggal pertama China setelah bermain rubber set dengan poin, 4-11, 11-5 dan 11-5. Skor : Indonesia - China, 1 - 0.


Pertandingan game kedua
Ganda pertama Indonesia,


Pertandingan game ketiga
Tunggal kedua Indonesia,


Pertandingan game keempat
Pertandingan game kelima
Ganda kedia Indonesia,
Finarsih / Lili Tampi mereka bermain dengan penuh strategi menang dua set langsung atas
Qin Yiyuan / Tang Yongshu. ganda kedua China dengan poin, 15-9 15-10. Skor : Indonesia - China 3 - 1.


Pertandingan game kelima
Tunggal ketiga Indonesia,
Meluawati yang hanya berperingkat 29 dunia tak disangka-sangka menaklukan
Zhang Ning tunggal pertama China dengan poin, 11-6 11-2. Skor : Indonesia - China 4 - 1.


Babak akhir perebutan piala Uber tahun 1996, di Hong Kong, Otonomi China. Regu Indonesia - regu China 4-1
(1-0) Susi Susanti - Ye Zhaoying 4-11 11-5 11-5
(1-1) Eliza/Zelin Resiana - Ge Fei/Gu Jun 15-7 8-15 12-15
(2-1) Mia Audina - Wang Chen 11-4 11-6
(3-1) Finarsih/Lili Tampi - Qin Yiyuan/Tang Yongshu 15-9 15-10
(4-1) Meiluawati - Zhang Ning 11-6 11-2
Kilas Balik
Susi Susanti menjadi pembuka jalan bagi teman-temannya dengan meraih kemenangan atas Ye Zhaoying. Kunci kemenangan Indonesia pun berada di tangan Susi sejak awal. Mental baja Susi menunjukkan semangat juang tinggi untuk tak mudah menyerah. Pasalnya, Susi mengalami kekalahan yang sangat telak 4-11 di set pertama. Bahkan di set kedua, bayang-bayang kekalahan mulai nampak saat Susi tertinggal 2-5. Namun berkat kegigihannya, justru Susi mengunci poin 5 Zhaoying dan memenangkan set kedua 11-5. Set ketiga Susi makin mengganas dengan langsung unggul 8-0. Perpindahan tempat makin mengukuhkan kedigdayaan Susi, dengan unggul jauh 8-0. Ye sempat bangkit dan mengejar point menjadi 8-5. Ye sebenarnya mampu untuk terus mengejar. Namun istilah 'the winner splin' tiba-tiba merubah semuanya. Point Ye hampir menjadi enam, ketika ia melancarkan dropshot yang tajam. Susi dengan perjuangan yang ektra tinggi mampu mengembalikan bola dengan splin. Hanya selang dua detik Susi bangkit, bola oleh Ye dismash ke kanan. Susi meraih sembari menjatukan badan dan hanya bertumpu satu lutut. Bola masih kembali. Entah apa yang ada dibenak Ye, dia hanya terpaku melihat arah bola. Dan terkejut ketika bola jelas masuk. Dari kejadian itu mental Ye benar-benar ambruk. Susi akhirnya unggul 11-5 diset akhir.
Elyza Natahael/Zelin Resiana walau harus takluk dari pasangan tangguh, Ge Fei/Gu Jun namun perjuanganya tak kalah hebat. Set pertama tanpa diduga Elyza/Zelin mampu memenangkan dengan cukup meyakinkan 15-7. Set kedua dibalas oleh Ge/Gu dengan skor 15-8. Separuh set akhir ganda utama Indonesia ini sudah unggul 8-5, bahkan setelah pindah tempat Elyza/Zelin telah unggul 12-8. Secara tak diduga Ge/Gu sukses mengejar. Kemenangan didepan mata Elyza/Zelin pun sinar. Set ketiga ditutup dengan 15-12 untuk Ge/Gu. Saya menonton siaran ulang pada channel youtube, sepertinya pasangan Indonesia saat itu konsentrasi hilang, dalam istilah sekarang gagal fokus.
Mia Audina berebut point dengan Wang Chen. Mia bermain sangat taktis. Semangat juang sang kakak, Susi Susanti menjadi pemacu adrenalinya untuk memperoleh kemenangan. Pertandingan piala Uber 1994 menjadi pengalaman berharga baginya. Mia Audina menang setelah unggul 11-4 11-6 atas Wang Chen.
Lili Tampi/Finarsih membalas kekalahan meraka dibabak penyisihan atas Qin Yiyuan/Tang Yongsu. Kematangan mental kembali mementahkan kelebihan teknik dan usia. Lili/Finarsih berhasil tampil gemilang. Kemenangan 15-9 15-10 mengantarkan Indonesia kembali merebut lambang supremasi beregu putri.
Meluawati yang hanya berperingkat 29 dunia tak disangka-sangka menaklukan Zhang Ning yang berperingkat jauh diatasnya yaitu 9 dunia. Skor kemenangan Meluawati sangat meyakinkan 11-6 11-2.
Ye Zhaoying nangkring dinomor satu dunia sekaligus sebagai juara dunia 95 dan All England 96. Ye masih ditopang oleh Wang Chen (7), Zhang Ning (9), dan Han Jingna (4). Sementara sektor ganda, nama Ge Fei/Gu Jun sebagai peringkat teratas yang merajai nomor ganda putri menambah kuatnya tembok China. Nomor ganda masih ditambah Qin Yiyuan/Tang Yongsu yang berperingkat 3 dunia.
Sementara materi tim Indonesia kalah jauh bila berkaca dari peringkat dan hasil turnamen sebelumnya. Susi Susanti juara Olimpiade tahun 1992, sang lokomotif tim, sudah mulai turun prestasinya. Kecepatan dan reli-relinya mulai mampu di antisipasi oleh lakar putri China. Susi saat itu berada diperingkat ke 3. Gelar juara dunia dan All England bukan lagi miliknya. Peran Susi disektor tunggal dibantu Mia Audina (11), Yuliani Sentosa (13), Meluawati (29) dan Lydia Djaelawijaya. Sektor ganda diperkuat oleh Elyza Nathanael/Zelin Resiana(8), Lili Tampi/Finarsih (12) dan Deyana Lomban sebagai pemain cadangan.
Saat itu, Indonesia tergabung di Grup A bersama China dan Jepang. Pada pertandingan penyisihan grup, Susi dan kawan kawan berhasil mengalahkan Jepang. Sayang, pada penentuan gelar juara, Indonesia yang saat itu sengaja menyimpan Susi dibantai China dengan skor telak 5-0. Merah Putih pun bertemu dengan Korsel yang lebih diunggulkan. Meski hanya menjadi underdog, srikandi Indonesia secara mengejutkan mampu membantai negeri Ginseng tersebut dengan skor telak 4-1 dan kembali menantang China di partai puncak.
Tahun itu Indonesia ada di grup A bersama China dan Jepang. Kala itu sebagai juara bertahan Indonesia masih diberi predikat seeded pertama. Sementara China ada di seeded ke 3/4. Dalam penentuan juara dan runner up, Indonesia sengaja menyimpan Susi. Maka Mia pun naik pangkat. Hasilnya bisa ditebak Mia dkk dicukur gundul 5-0 oleh China. Menjadi runner up grup A, Indonesia dipertemukan dengan Korea Selatan sebagai juara Grup B dibabak semifinal. Sementara China bertemu Denmark.
Korea Selatan adalah regu yang dijagokan juara setelah China, sekaligus unggulan ke 2. Bang Soo Hyun dan kawan kawan mempunyai prestasi yang lebih mumpuni dibandingkan prestasi srikandi Indonesia. Namun pertemuan dengan Indonesia diajang Uber kala itu menjadi anti klimak. Korea yang lebih diunggulkan digebuk 4-1. Bahkan Susi menang meyakinkan atas Bang 11-8 11-0, demikian halnya dengan pasangan Elysa/Zelin yang tampil menawan saat mengalahkan ganda Gil Yong Ah/Jang Hye Ock 15-6 15-3. Dan Mia mampu menutup kemenangan setelah mengalahkan Kim Ji Hyun. Partai semifinal lainnya, China unggul telak atas Denmark 5-0. Akhirnya partai final kembali mempertemulkan kembali Indonesia dan China seperti yang terjadi dua tahun sebelumnya di Jakarta.
Kemenangan Indonesia menjadi bukti bahwa kebersamaan tim dan semangat juang untuk menang adalah utama. Ramalan media mampu dipatahkan. Selamat berjuang generasi muda pebulutangkis putri, semoga dapat merebut kembali piala Uber...!
Pertandingan Babak Semifinal
Hasil babak separuh akhir atau semi final. Antara regu bulutangkis putri melawan regu bulutangkis Indonesia melawan regu bulutangkis putri Korea Selatan, dengan skor akhir : 4 - 1.
Pertandingan game pertama
Tunggal pertama Indonesia,
Susi Susanti menjadi pembuka jalan bagi teman-temannya dengan meraih kemenangan atas
Bang Soo-hyung tunggal pertama Korea Selatan, setelah bermain dua set dengan poin, 11-8, 11-3. Skor : Indonesia - Korea Selatan, 1 - 0.


Pertandingan game kedua
Ganda pertama Indonesia,


Pertandingan game ketiga
Tunggal kedua Indonesia,


Pertandingan game keempat
Pertandingan game kelima
bermain rubber set atas
Kim Shin-young / Kim Mee-hyang ganda kedua Korea Selatan, dengan poin, 10-15, 15-6 dan 15-7. Skor : Indonesia - Korea Selatan 3 - 1.

Pertandingan game kelima
Tunggal ketiga Indonesia,
Yuliani Santosa kalah setelah ditaklukan
Ra Kyung-min tunggal pertama Korea Selatan, dengan poin, 4-11, 4-11. Skor : Indonesia - Korea Selatan 4 - 1.


Hasil babak separuh akhir atau semi final. Antara regu bulutangkis putri melawan regu bulutangkis China melawan regu bulutangkis putri Denmak, dengan skor akhir : 5 - 0.
Pertandingan game pertama
Tunggal pertama China,
Ye Zhaoying menjadi pembuka jalan bagi teman-temannya dengan meraih kemenangan atas
Camilla Martin tunggal pertama Denmark, setelah bermain dua set dengan poin, 11-8, 11-3. Skor : China - Denmark, 1 - 0.


Pertandingan game kedua
Ganda pertama China,
Ge Fei / Gu Jun menang dengan bermain penuh semangat melawan
Helene Kirkegaard / Rikke Olsen ganda pertama Denmark, dengan poin, 17-14, 15-3. Skor : China - Denmark, 2 - 0.


Pertandingan game ketiga
Tunggal kedua China,
Wang Chen menang mudah pada set kesatu dan menang set kedua melawan
Anne Søndergaard tunggal kedua Denmark, dengan poin, 11-0, 11-8. Skor : China - Denmark, 3 - 0.


Pertandingan game keempat
Ganda kedua China,
Qin Yiyuan / Tang Yongshu mereka bermain dengan penuh strategi menang mudah set kesatu, namun terjadi permainan yang penuh menguras keringat permainan dilakukan duece melawan
Lotte Olsen / Ann Jørgensen ganda kedua Denmark, dengan poin, 15-6, 18-15. Skor : China - Denmark, 4 - 0.


Pertandingan game kelima
Tunggal ketiga China,
Zhang Ning menang mudah dua set langsung
Mette Pedersen tunggal pertama Denmark, dengan poin, 11-5, 11-2. Skor : China - Denmark, 5 - 0.


Komentar
Posting Komentar